Info_Pas - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) gelar kegiatan pembinaan mental rohani Nasrani, Selasa(17/10).
Kegiatan tersebut diikuti oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP), petugas Lapas beserta rohaniawan dari berbagai denominasi Gereja.
Plt Kepala Bidang Pembinaan, Ahmad Syaifuddin dalam sambutannya menuturkan tujuan dari acara ini adalah untuk membangun kualitas mental dan spiritual para narapidana.
"Dengan pendekatan spiritual kami harap dapat mengurangi angka recidivisme atau pengulangan tindak kejahatan WBP", tutur Ahmad.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Taopaz Juanda
|
Segenap narapidana mendapatkan manfaat yang positif dari kegiatan ini. Menurutnya, pembinaan mental rohani seperti ini esensial dalam membantu reintegrasi para warga binaan ke masyarakat.
WBP diberikan bimbingan spiritual oleh Pendeta Thomas dari Tim Harvey Movement Semarang.
Pada kesemptan kali ini Pendeta Thomas mengambil tema "Pemulihan dan Kebangkitan Hidup" berdasarkan kisah hidup Yusuf dalam Alkitab saat memberikan ceramah rohani.
Melalui khotbahnya, dia menegaskan pentingnya pembinaan mental rohani Nasrani sebagai upaya memulihkan jiwa warga binaan dan membantu mereka menjalin hubungan yang lebih erat dengan Tuhan.
Dalam rangkaian acara tersebut, para peserta juga turut serta dalam pujian dan penyembahan, sesi doa bersama, serta penyampaian kesaksian dari warga binaan yang telah mengalami perubahan hidup melalui pembinaan rohani ini.
Beberapa di antaranya bahkan telah mulai aktif dalam pelayanan gereja di dalam Lapas, sehingga menjadi panutan bagi warga binaan lainnya.
Sebagai penutup acara, para peserta berdiskusi tentang peran vital dari pembinaan rohani dalam proses pemulihan dan reintegrasi warga binaan.
"Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang efektif dalam menjembatani proses pembinaan rohani bagi warga binaan selama menjalani hukuman serta menjadi dukungan dalam proses transformasi hidup mereka agar menjadi individu yang lebih baik dan bertaqwa", pungkas Thomas.